Featured Post Today
print this page
Latest Post

Kumpulan Kata Mutiara

Kata Mutiara
"duka timbul dari kekecewaan, kekecewaan timbul dari tidak tercapainya nafsu. Nafsu merupakan suatu hal yang mengasyikkan diri si saya, si saya timbul dari pikiran, siaku merupakan pikiran sendiri pikiran merupakan ingatan masa lalu"
Kata Mutiara
"Orang bijak menghindari masalah, orang pintar menyelesaikan masalah"
Kata Mutiara
"Janganlah dulu lakukan suatu hal cuma dikarenakan anda pingin peroleh pujian. Kerjakanlah dikarenakan itu perihal yg benar tuk dikerjakan"

 Anda mungkin dapat membohongi seluruh orang, namun cuma untuk sesaat . Beberapa dapat dibohongi selama-lamanya, namun beberapa lagi tidak. 
Kata mutiara
" Banyaklah makan nasi merah, gandum utuh, roti gandum, biji-bijian, srta buah dan sayuran agar supaya lebih tahan lapar di kala puasa  "
Kata mutiara
"Terkadang lebih baik tuk tak mengetahui apa yg terjadi di sekitarmu, daripada semua itu semakin memberi luka di hatimu"
Kata mutiara
"Terkadang kamu memilih tuk mengabaikan seseorang, hanya karena itu cara termudah tuk menghindarkan dirimu dari luka"
Kata Mutiara
" janganlah kau buat kekeliruan sebagai sesuatu alasan, dikarenakan semestinya ia jadi motivasimu tuk terus mengambil langkah ke depan"
Kata mutiara
"Dlm hidup, terkadang km memilih meminta maaf pd seseorang, bkn karena kamu salah, tapi karena km takut kehilangan dia"
Kata mutiara
"Hadiah tak selalu terbungkus dgn indah. Kdng Tuhan membungkus dgn masalah, tp di dalamnya tetap ada berkah"
Kata mutiara
"Pemulihanjiwa menguatkan hati dan mendewasakan, semoga km selalu tabah dlm hidup ini"
Kata mutiara
"Km tak bs slalu menunggu sesuatu tuk datang. Terkadang km hrs meninggalkan tempatmu dan mendatanginya"
Kata mutiara
"Kdng km menyakiti dirimu sendiri lbh dr siapapun yg mungkin bisa menyakitimu, karena kamu tak jujur dengan PerasaanMu"
Kata mutiara
"Dalam kehidupan slAlu terdapat kemungkinan dan kesempatan yG kedatangannya tak bisa ditentukan. Bersiaplah setiap saat"
Kata mutiara
"Jangan mengeluhkan masalah yang datang dalam hidupmu. Terkadang kamu harus merasakan sakit Untuk dPt mensyukuri bahagia"
Kata mutiara
"Cepat atau lmbt manusia pasti mati, semua pilihan hidup ada ditangan dr sendiri"
Kata mutiara
"Hargai dan syukuri apa yg km miliki saat ini, atau kamu akan menyesal ketika melihat orang lain yg memilikinya"
Kata mutiara
"Manusia bs tahu banyak hal, tetapi yakinlah, manusia tDk bisa tahu semuanya"
Kata mutiara
"Sarjana sejati adalah sarjana yang mampu menciptakan pekerjaan sendiri, bukan mencari pekerjaan"
Kata mutiara
"Manusia merdeka adalah manusia yang tidak mau diatur dan tidak pula mau mengatur"
" Saat anda tulus mencinta, anda senantiasa mencintainya walau sudah berpisah. bila tidak, anda memanglah dari awal tidak mencintainya."
Kata mutiara
"Janganlah pts harapan dapat cinta, dikarenakan senantiasa ada seseorang yg akn tlus mencintaimu, walau kdang dia bkn yg km inginkan"

0 komentar

kode peas dan mario

PESAN BAWAH

<div><script src="http://www.widgeo.net/effets/effets.php?id=2&amp;adult=0&amp;cat=news&amp;msg=Terima%20kasih%20Anda%20telah%20berkunjung%20ke%20blog%20Widi%20Eko%20Cahyanto&amp;taille=940"></script>
<noscript></noscript>
</div>

MARIO
<embed src="http://www.widgipedia.com/widgets/orido/Mario-Teguhs-Quotes-6417-8192_134217728.widget?__install_id=1248336094072&__view=expanded" flashvars="&col1=d89b09&col2=7cc034&dayAdd=0&cal=true&gig_lt=1248336103578&gig_pt=1248336182359&gig_g=1&gig_n=blogger" swliveconnect="true" quality="best" loop="false" menu="false" wmode="transparent" allowscriptaccess="sameDomain" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.adobe.com/go/getflashplayer" width="450" height="275"></embed>
0 komentar

pidt



0 komentar

Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya.
Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau kumpulan kata disertai intonasi yang menunjukkan bahwa kesatuan itu sudah lengkap. Setiap kalimat mewakili satu gagasan utama .
Frase dan Klausa
Telah dijelaskan di atas bahwa kalimat dapat berupa kata atau kelompok kata, Kelompok kata yang membentuk satu kesatuan dan menduduki satu fungsi gramatikal dalam kalimat ialah frase. Frase tidak bersifat predikatif dan tidak mempunyai predikat
Sekelompok kata yang menjadi bagian kalimat dan memiliki predikat ialah klausa.
"Mahasiswa itu sudah mengatakan bahwa dia tidak dapat ikut ujian bahasa Indonesia".
Kalimat di atas terdiri atas dua klausa.
a. Mahasiswa itu sudah mengatakan dan
b. bahwa dia tidak dapat ikut ujian bahasa Indonesia.
Klausa (a) merupakan klausa bebas, secara potensial dapat berdiri sendiri dan mampu menjadi kalimat.

Klausa (b) adalah klausa terikat atau klausa yang menjadi bagian klausa bebas, yang dalam kalimat di atas menjadi objek verba transitif mengatakan.
Kalimat demikian termasuk kalimat majemuk bertingkat atau subordinatif.
Yang merupakan frase dalam kalimat di atas ialah
a. mahasiswa itu,
b. ujian bahasa Indonesia, yang merupakan frase nominal, dan
c. sudah mengatakan, serta
d. tidak dapat ikut, yang merupakan frase verba

Frase dan Klausa ditinjau dari inti kata
1. Frase nominal,
yaitu frase yang intinya nomina, atau kata benda, dan dapat berfungsi menggantikan kata benda, buku tulis, lemari arsip, guru bahasa Indonesia, ibu bapak, para orang tua, dll.
2. Frase verbal,
yang intinya verba dan dapat mengganti kedudukan verba dalam kalimat. Misalnya :
sedang belajar, sudah belajar, tidak belajar, akan belajar, tidak harus belajar, tidak akan ingin belajar, dll.
3. Frase adjektival,
yang intinya kata sifat atau adjektiva. Misalnya :
sungguh pintar, cukup pintar, agak pintar, paling pintar, pintar sekali.
4. Frase preposisional,
yang salah satu unsurnya kata depan atau preposisi. Contoh :
di depan, dari depan, ke depan, oleh mereka, kepada kami, dengan tangan kiri, dll
Frase dan Klausa ditinjau dari kelas kata

1. Frase endosentris :
sebuah susunan yang merupakan gabungan dua kata atau lebih ,yang menunjukkan bahwa kelas kata dari perpaduan itu sama dengan kelas kata dari salah satu (atau lebih) unsur pembentuknya.

Contoh :
guru agama (kata benda)  guru (kata benda) agama (kata benda)
gadis cantik (kata benda)  gadis (kata benda) cantik (kata sifat)
Frase endosentris dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Frase bertingkat (frase subordinatif, frase atributif ) :
frase yang mengandung unsur inti (D) dan unsur penjelas (M).
Contoh:
baju baru
D M

anak manis
D M

sebatang rokok kretek
M D M

sebuah rumah mewah
M D M

seorang guru
M D

sepotong roti
M D
2. Frase setara (frase koordinatif): frase yang mengandung dua buah unsur inti (tidak ada unsur penjelas/atribut).
Contoh:

suami istri
sawah ladang
sanak saudara
2. Frase Eksosentris:
sebuah susunan yang merupakan gabungan dua kata (atau lebih) yang menunjukkan bahwa kelas kata dari perpaduan itu tidak sama dengan kelas kata dari salah satu(atau lebih) unsur pembentukannya.

Contoh :
dari sekolah (kata keterangan)  dari (kata depan) sekolah (kata benda),

yang memimpin(kata benda)  yang (kata tugas) memimpin (kata kerja)
Frase dan Klausa ditinjau dari makna frase
1. Frase idiomatik, kelompok kata yang maknanya merupakan idiom (ungkapan), memiliki arti konotatif. Misalnya, bermental baja, membanting tulang.
2. Frase biasa, yang memiliki arti sebenarnya. Misalnya, rumah Ateng, sedang pergi
Jabatan atau Fungsi Gramatikal Kalimat
Kalimat umumnya terdiri atas kumpulan kata. Kata ataupun kelompok kata dalam kalimat memiliki fungsi sesuai dengan kedudukannya. Fungsi kata atau kelompok kata dalam kalimat inilah yang dinamakan jabatan kalimat atau fungsi gramatikal kalimat. yang di antaranya ialah :

1. Subjek atau pokok kalimat,
yaitu bagian kalimat yang menjadi pokok pembicaraan atau masalah pokok. Jabatan ini lazimnya diduduki oleh nomina atau frase nominal.

(1) Buku sekarang mahal.
(2) Kejujuran sudah merupakan barang langka saat ini.
(3) Rapat itu membahas kurikulum.
Umumnya subjek tidak dapat didahului oleh preposisi seperti di, dalam, bagi, kepada, dari, dengan, untuk, dll.

Kalimat di bawah ini rancu atau tidak baku, dan dapat dibakukan dengan menghilangkan preposisinya.
(4)* Dalam rapat itu membicarakan kurikulum.
(5)* Kepada para mahasiswa perlu diajar bahasa Indonesia .
(6)* Dengan kejadian itu menunjukkan bahwa pekerjaannya tidak beres.

Kalimat di atas seharusnya demikian :

(4a) Rapat itu membicarakan kurikulum. atau
(4b) Dalam rapat itu dibicarakan kurikulum.

(5a) Para mahasiswa perlu diajar bahasa Indonesia.
(5b) Bahasa Indonesia perlu diajarkan kepada para mahasiswa

(6a) Kejadian itu menunjukkan bahwa pekerjaannya tidak beres.
(6b) Dengan kejadian itu ditunjukkan bahwa pekerjaannya tidak beres.

2. Predikat, atau sebutan
ialah bagian kalimat yang menandai apa yang dibicarakan tentang subjek. Predikat sebuah kalimat dapat berupa nomina atau frase nominal, verba atau frase verbal, adjektiva atau frase adjektival, frase preposisional, dan kata bilangan atau numeralia, seperti kita lihat pada kalimat berikut.

(7) Suaminya guru.
(8) Suaminya bekerja
(9) Suaminya rajin.
(10) Suaminya dari kantor.
(11) Rumahnya satu.

3. Objek
adalah bagian kalimat yang mengikuti verba transitif atau yang melengkapi predikat verbal transitif.
Ada dua macam :
1. objek langsung, yaitu yang menjadi tujuan langsung dari tindakan yang dimaksud oleh verbanya, dan
2. objek tak langsung. Objek langsung tidak dapat didahului oleh preposisi.
(12) Kami akan bertemu lagi dan akan membicarakan tentang soal itu.
(13) Guru itu sering memberi saya tugas.
(14) Guru itu menjanjikan sesuatu kepada saya.

Dalam kalimat (12) soal itu adalah objek langsung, dengan demikian penyisipan preposisi tentang tidak dibenarkan. Jadi kalimat itu rancu dan tidak baku, dan dapat dibakukan dengan menghilangkan preposisi tentang.
Dalam kalimat (13) saya adalah objek langsung, dan tugas merupakan objek tidak langsung
Sedangkan dalam kalimat (14) yang menjadi objek langsung ialah sesuatu, dan yang tidak langsung adalah saya.

4. Keterangan
adalah bagian kalimat yang memberi kejelasan tentang kapan, di mana, dan bagaimana peristiwa yang diutarakan dalam kalimat itu berlangsung.
1. Keterangan tempat :
(15) Pedagangh itu menjajakan barangnya di kota.
(15a) Dia melamar pekerjaan di kantor tempat adiknya bekerja.
2. Keterangan waktu :
(16) Anaknya menulis surat itu kemarin.
(16a) Dia menulis surat itu ketika saya masuk ke kamarnya.
3. Keterangan sebab :
(17) Anaknya tidak masuk sekolah karena sakit.
(17a) Budiman tidak masuk sekolah karena ia sakit dan harus ke dokter.
4. Keterangan kecaraan :
(18) la membaca dengan tekun.
(18a) la membaca dengan suara keras dan nyaring.
5. Keterangan tujuan :
(19) la belajar tekun supaya lulus.
(19a) la belajar tekun supaya tahun depan ia dapat ikut cepat tepat.
6. Keterangan syarat :
(20) Pelajar itu diizinkan masuk kelas jika rapi.
(20a) Pelajar itu diizinkan masuk kelas jika bajunya sudah rapi.
Pola Kalimat

Pola kalimat ialah susunan fungsi gramatikal yang tepat untuk mewujudkan suatu kalimat. Dalam bahasa Indonesia banyak pola yang mungkin disusun, antara lain sebagai berikut:

1. Subjek-Predikat, atau S-P
(21) Dia membaca.
(22) Gadis berambut panjang itu tidak di sini lagi.
2. Subjek-Predikat-Objek, atau S-P-O
(23) Dia membaca buku bahasalndonesia.
(24) Anwar mengembalikan buku saya.
3. Subjek-Predikat-Objek-Keterangan, atau S-P-O-K
(25) Anaknya meminjam kamus kemarin.
(26) Direktur ilu menandatangani perjanjian tersebut dengan terpaksa
4. Predikat-Subjek, atau P-S
(27) Belum dikembalikan juga buku saya.
(28) Sedang tidur ayah.
5. Subjek-Predikat-Keterangan, atau S-P-K
(29) Sekretarisnya sedang mengetik di ruang sebelah.
(30) Pelajar itu menyimak dengan penuh perhatian.
6. K-S-P-01-02-K
(31) Pada waktu itu dia menyerahkan bingkisan kepada pembantunya secara diam-diam.
(32) Karena hujan dan meminjami saya sebuah payung kemarin
Pola Dasar Kalimat bahasa Indonesia

Pola dasar kalimat adalah tinjauan terhadap fungsi subjek dan predikat kalimat berdasarkan kelas kata yang menduduki kedua fungsi tersebut. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Kata Benda + Kata Benda
(33) Paman saya pedagang.
(34) Itu rumah paman.

2. Kata Benda + Kata Kerja
(35) Paman Ateng melawak
(36) Iwan yang pandai itu pergi.

3. Kata Benda + Kata Sifat
(37) Kelinci itu lucu sekali.
(38) Motor Honda Samsu rusak.

4. Kata Benda + Kata Tugas
(39) Ibu ke pasar.
(40) Nenek dari Bandung..

Ragam Kalimat

Dengan sejumlah kosa kata yang kita kuasai, kita dapat menyusun berbagai jenis kalimat sesuai dengan pikiran, gagasan, atau perasaan yang ingin kita utarakan. Variasi bentuk atau jenis
kalimat ini lazim disebut ragam kalimat.
Berdasarkan kandungan informasi (isi) dan intonasinya, kalimat dapat dibedakan atas :

1. Kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan,
yaitu kalimat yang mengandung informasi tentang suatu hal untuk disampaikan kepada orang kedua agar yang bersangkutan memakluminya.

(41) Besok paman pergi ke Medan.
(42) Menyerah kepada takdir bukan berarti menyerah untuk kalah karena sesungguhnya manusia ditakdirkan untuk menang.
(43) Kecemburuan pribumi terhadap nonpribumi, terutama golongan Cina, saya pikir hanya karena perbedaan status sosia.l
2. Kalimat interogatif atau kalimat tanya,
ialah yang berisi permintaan agar orang kedua memberi informasi tentang sesualu.

(44) Dia pergi ke situ?
(45) Siapa menurut pendapatmu yang akan lulus?
(46) Hidup sederhana sudah sering dan sudah lama kita gembar-
gemborkan. Tetapi hasilnya?
(47) Benarkah generasi muda sukar diajak maju? Ataukah sebaliknya generasi tua yang kurang mampu menawarkan kesempatan?
3. Kalimat imperatif atau kalimat perintah,
yaitu kalimat yang mengandung permintaan agar orang kedua melakukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud. Contoh:

(48) Silakan dipahami kenyataan bahwa kaum tua-muda, wajib saling menghargai untuk saling melengkapi.
(49) Sebagai kaum tua, Saudara harus ,sadar bahwa dalam diri kaum muda pun tersirat nilai-nilai dan harapan yang jauh lebih sesuai dengan situasi baru serta dunianya sendiri.
(50) Sebaliknya kalian, kaum muda, harap mencari, bimbingan dan pegangan dari kaum tua yang lebih berpengalaman, sebab kamu tak akan dapat bergerak meraba-raba dalam gelap menuju ide atau cita-cita.
Berdasarkan jenis kata yang menduduki fungsi atau jabatan predikat kalimat dibedakan atas:

1. Kalimat verbal.
yaitu yang predikatnya kata kerja.

(51) Adik tidur.
(52) Dia tidak melamun, tetapi berpikir,
(53) Rasa hormat memang tidak selalu mendatangkan persahabatan, tetapi persahabatan selalu menuntut adanya rasa hormat dan mustahil tanpa itu.

2. Kalimat nominal,
yang predikatnya bukan kata kerja.

(54) Nartosabdo dalang.
(55) Mereka murid-murid kebanggaan.
(56) Pelajar di sekolah ini hampir semuanya rajin dan disiplin
(57) Yang bersampul merah berada di meja kami.

Berdasarkan jumlah unsur pusat dan penjelasannya:
1. Kalimat inti,
ialah kalimat yang terdiri dari dua unsur pusat atau inti.

(58) Adik menangis.

2. Kalimat transformasi,
ialah kalimat inti yang mengalami
a. Pembalikan susunan
(59) Menangis adik.

b. Perubahan intonasi
(60) Adik menangis?
(61) Adik, menangis?

c. Perluasan
(62) Adik saya sedang menangis dikamar.

d. Penegasian
(63) Adik tidak menangis.
Berdasarkan jumlah klausa serta sifat hubungan antarklausanya, kita mengenal kalimat tunggal, kalimat majemuk setara kalimat kompleks, dan kalimat majemuk rapatan.

1. Kalimat tunggal
ialah yang hanya mengandung satu klausa atau yang hanya mempunyai satu objek dan satu predikat.

(64) Kita perlu berkreasi.
(65) Mahasiswa itu mengadakan penelitian
(66) Kini mahasiswa itu sedang mengadakan penelitian tentang fluktuasi harga semen.

2. Kalimat majemuk setara,
bila hubungan antara kedua pola itu sederajat, maka terdapatlah kalimat majemuk yang setara. Hubungan setara itu dapat diperinci lagi atas:
a. Setara menggabungkan: penggabungan ini dapat terjadi dengan merangkaikan dua kalimat tunggal dengan diantarai kesenyapan antara atau dirangkaikan dengan kata-kata tugas seperti :
dan, lagi, sesudah itu, karena itu

(67) Saya menangkap ayam itu, dan ibu memotongnya.
(68) Ayah memanjat pohon mangga itu, sesudah itu dipetiknya beberapa buah.
b. Setara memilih: kata tugas yang dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah : atau.

(69) Engkau tinggal saja di sini, atau engkau ikut dengan membawa barang itu.
c. Setara mempertentangkan: kata-kata tugas yang dipakai dalam hubungan ini adalah : tetapi, melainkan,hanya

(70) Adiknya rajin, tetapi ia sendiri malas .
(71) la tidak meniaga adiknya, melainkan membiarkannya saja.
d. Setara menguatkan: kata tugas yang digunakan :
bahkan. lagipula lagi.

(72) Anak ini pintar, bahkan budi pekertinya baik.
3. Kalimat kompleks
yang disebutl juga kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas dua klausa, sedangkan klausa yang satu menjadi bagian klausa yang lain.
Klausa yang menjadi bagian klausa yang lain disebut klausa terikat atau anak kalimat, sedang klausa yang memuat klausa terikat dinamakan klausa bebas.

(73) Saya tidak tahu kapan ayahnya kembali.
(74) Saya sendiri, yang sudah sedemikian dekat kepadanya,juga tidak tahu apa sebenamya yang dla lnginkan sehingga tega berbuat semacam itu terhadap istrinya.

4. Kalimat majemuk rapatan
adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek atau predikatnya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

(75a) Pekerjaannya hanya makan.
(75b) Pekerjaannya hanya tidur.
(75c) Pekerjaannya hanya merokok.

Semua kalimat tersebut kemudian dirapatkan menjadi:

(75d) Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok.
(76a) Mereka tidak perlu tahu kapan kita harus pergl
(76b) Mereka tidak perlu tahu bagaimana kita harus pergi.
Yang pentlng tugas itu harus terlaksana.

Kedua kalimat tersebut kemudian dirapatkan menjadi:

(76c) Mereka tidak perlu tahu kapan dan bagaimana kita harus pergi. Yang penting tugas ltu harus tertaksana.

Berdasarkan cara penyampaian pendapat atau ujaran orang ketiga, kalimat dibedakan atas kalimat langsung dan kalimat tak langsung.

5. Kalimat langsung
yaitu yang menyatakan pendapat orang ketiga dengan mengutip kata-katanya persis seperti waktu dikatakannya.

(77) "Aku benar-benar mencintaimu.Aku ingin kau menjadi millkkul" kata ibu kepada ayah.
(78) "Kontak batin antara lbu dan anak," katanya, "ialah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya."

6. Kalimat tak langsung
kebalikan kalimat langsung, yaitu yang menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya secara tepat. Misalnya :

(79) Dia mengatakan bahwa kontak batin antara ibu dan anak adalah rahmat Tuhan ya,ng tak ternilai harganya.
(80) D. J Schwartz menegaskan bahwa, yang pentlng bukan kenapa kita tidak maju, tetapl bagaimana kita harus maju.
Berdasarkan lengkap tidaknya unsur utama, kalimat dibedakan atas kalimat lengkap dan kalimat elips.

7. Kalimat elips
disebut juga kalimat tidak sempurna atau kalimat tak lengkap, yaitu kalimat yang sebagian unsurnya dihilangkan karena dianggap sudah jelas dari konteksnya.

(81) Ah, masa?
(82) Yah... mudah-mudahan saja!

Berdasarkan urutan kedudukan subjek dan predikatnya, kalimat dibedakan atas kalimat normal dan kalimat inversi.

8. Kalimat inversi,
disebut juga kalimat susun balik yaitu predikatnya mendahului subjek. Contoh:

(83) Telah dibenahi kakak semua mainan adik
(84) Sadarlah Andi bahwa mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri adalah jalan terbaik menuju bahagia.
(85) Dialah pencurinya.

Berdasarkan diatesis, kalimat dibedakan atas kalimat aktif dan kalimat pasif.

9. Kalimat aktif
yaitu yang subjeknya dianggap melakukan tindakan seperti yang dimaksud oleh kata kerjanya.

(86) Amat belajar.
(87) Kita dapat mengenal watak seseorang dengan jalan mengetahui
dengan siapa saja dia bisa bergaul.
(88) Amsah sedang tidur.

10. Kalimat pasif
ialah kalimat yang mengandung predikat verbal yang menunjukkan bahwa subjek menjadi tujuan dan sasaran perbuatan yang dimaksud oleh verba tersebut. Contoh:

(89) Bukunya sadah diambil.
(90) Bingkisan tersebut sudah mereka kirim.
(91) Tidak lama setelah dibebaskan dari hukuman itu, dia ketahuan mencuri lagi.
(92) Akhirnya persoalan itu terselesaikan juga.

11. Kalimat minor
yaitu yang hanya mengandung satu unsur pusat atau inti.

(93) Diam!
(94) Sangat bahagia.
(95) Silakan saja!
(96) Apa?

12. Kalimat mayor
yaitu yang mengandung lebih dari satu unsur pusat

(97) Dia sudah berangkat
(98) Kasur kakak rusak
(99) Jika ingat melakukan kebajikan, lakukanlah sekarang; jika bermaksud berbuat kejahatan tundalah hingga esok
0 komentar

pagi anomali

 
Pagi tanpa kabut datang membangunkanku setelah istirahat semalaman. Datangnya pagi diiringi dengan suasana dingin yang pekat hingga ada niatan menarik selimut kembali untuk menutup tubuhku yang masih asik dengan hangatnya tempat tidur. Namun itu tak kulakukan, karena lagu bergenre rock keluar kencang dari winamp komputer yang lupa kumatikan semalam.

Sebenarnya selama aku tinggal di Jakarta ada sesuatu yang kurang ketika bangun tidur. Sesuatu yang kurang itu adalah suara ayam jantan berkokok dan kicauan burung yang memberitahukan kepada orang-orang untuk segera bangun.

Jakarta sebagai ibukota tidak sama dengan ibuku. Bedanya antara lain alau setiap pagi ibuku selalu membuatkan nasi goreng dan secangkir susu hangat untuk dinikmati, sedang ibukota selalu datang memberikan masalah-masalah yang terkadang sulit untuk dipecahkan.

Hal itu dapat terlihat dengan tak ada keceriaan di setiap pagi bagi orang-orang yang tinggal di Ibukota Jakarta. Keosanan sudah dimulai sejak mata baru dibuka, hal pertama yang dilihat adalah waktu. Banyak orang kota bergantung pada waktu. Bahkan waktu itu dapat menentukan apakah hari yang dilalui itu menyenangkan atau tidak. Siaal bagi mereka apabila waktu tidak berpihak padanya maka hari yang dilalui menjadi bulan-bulanan untuk meneguk rasa kecewa.

Minggu ini tanggal lima belas. Mungkin hari ini tidak berkesan bagiku. Namun ada jutaan orang sedang berdebar-debar di hari ini. Rasa itu ada karena besok adalah tanggal 20 APRil. Mengapa berdebar-debar karena besok anak-anak SMA akan melaksanakan Ujian Nasional.

Bagi yang sudah siap besok mungkin hanya sebagai ajang untuk mengetes pengetahuannya, tapi bagi yang belum mereka benar-benar memepertaruhkan masa depannya. Mengulang atau mengambil kejar paket merupakan konsekuensi bagi mereka yang gagal. Semoga besok tidak ada satu anak pun yang gagal dalam menempuh ujian.
0 komentar

rejeki nomplok


Rencana liburan ini pengen jalan2 ke Jogja. Tetapi, ternyata ada sidejob gak terduga untuk edit konten dan nge-layout majalah buat DPR Papua.
Mau dibuang sayang, tapi kalau diambil lumayan nyita waktu liburan. Setelah bolak-balik nego harga jasa, akhirnya diambil juga project-nya.karena dah deal akhirnya bisa buat ngisi kerja di waktu liburan.
Setelah buat proofread buat edisi pertama ternyata klien puas. Gak hanya itu, beliau minta dibuatin tiga edisi sekaligus. Ckckckckc....bagaimana ya, satu aja bisa hampir seminggu, apalagi ngerjain tiga sekaligus.
Gak hanya itu, yang bikin syok, kalau tiga sudah jadi dan pastinya sudah diterbitin, beliau minta dipersiapin juga buat 9 edisi ke depan. Waduh ini rejeki apa derita ya....bedanya tipis banget. Kalo derita, jelas nyita waktu buat liburan, kalau rejeki....hehehehe....bisa buat DP mobil.
Ya Tuhan Ngkau memang baik. Padahal kalo nyumbang di Gereja aja, gak seberapa seberapa juga sih, tp limpahan berkahnya ... Waduh bisa bikin bersyukur tujuh keliling. Hahahaha....(Tu kan jadinya pengen ketawa melulu).
Ya udah deh daripada manyun mending mulai ngerjain. Siapa tahu ada sisa waktu buat liburan nanti. Thx God buat semuanya. Amien.
0 komentar

libur kerja

Wew...Libur yang padat. Hari demi hari kerjaan numpuk tambah terus. Layout baru beres tinggal ngedit tau-tau ada yang telpon, "Pak bisa bikin kaos seminggu tapi harus jadi, kalau bisa saya pesen 200". Ya kalau cuma 200 pasti bisalah anak-ngerjain. Ya dah, harga deal tinggal suruh anak2 eksekusi aja.
Lanjut ngedit, eh ada yang dateng main, "Bro bisa buatin kaos 30 ga?", ya cuma segitu mah, kecil anak2 sambil merem juga beres. hahaha....berharap ada lagi ga ni yang mau order?....
Hari berikutnya masih berkutat dengan tulisan. Waduh ni orang bisa nulis ga sih. Liatnya aja puyeng apalagi memahami...ckckc. Mau gamau rombak total deh ni tulisan orang. Mending ngoprek motor daripaa tulisan. huh..kapan ni kelar!!! baru edit 40 halaman aja dah jaya baca 2 novel karya mas Pramoedya, padahal total 120 halaman. waduh.
Mikir2 ada ga ya temen buat bantu meringankan salib ini. padahal liburan dah set mau jalan ke pegunungan.
Ya namanya rezeki sayang buat ditolak. Ya udah deh, sambil denger radio ngedit lagi berharap ada orang yang bantu buat ngedit. Mata berasa sepet banget ni. Apa tidur dulu lagi aja ya biar fresh.....
0 komentar
 
Didesain oleh : Widi Eko Cahyanto
Copyright © 2013. nyoba sastra - All Rights Reserved
Bahasa menunjukkan kepribadianmu.
Proudly powered by Blogger